Monday, July 4, 2016



  HEMOPOIESIS (HEMATOPOIESIS) DEFINISI Hematopoiesis adalah proses pembentukan dan perkembangan sel darah di mana terjadi pematangan “hematopoietic stem cell” menjadi sel-sel darah fungsional, bersifat dinamis dan berlangsung terus menerus. Sistem hematopoietik mempunyai karakteristik berupa pergantian sel yang konstan dengan konsekuensi untuk mempertahankan populasi eritrosit, leukosit, dan trombosit. 

PEMBENTUKAN SISTEM HEMOPOIESIS

 1. Periode Mesoblastik masa embrio → sampai umur 2 bulan Yolk sac : pulau-pulau darah (blood island) → jaringan mesenkim Dari pulau-pulau darah → sel darah primitif → eritroblas, granulosit dan megakaryosit. 

2. Periode Hepatik/limpa embrio sejak umur 2 bulan – 7 bulan jaringan mesenkim hati dan limpa Limpa → dibentuk eritropoesis dan leukopoesis tapi hanya sampai 5 bln. Timus membentuk limfosit dan juga sedikit mielosit dan eritroblas. 

3. Peride Mieloid janin sejak umur 5 bulan → kelahiran → seumur hidup. Sumsum tulang (bone marrow) menggantikan fungsi hati dan limpa Aktifitas optimal mulai bayi umur 2-3 bulan TEMPAT HEMOPOIESIS Produksi sel-sel darah (hemopoiesis) telah dimulai di dalam yolk sac dari embrio manusia pada hari ke 14 -19.

 Dalam beberapa minggu pertama kehamilan indung telur (yolk sac) merupakan tempat utama hemopoiesis. Pada trimester kedua kehamilan (6-7 bulan kehidupan janin), hati dan limpa adalah organ-organ utama yang diperlukan dan keduanya diperlukan terus untuk menghasilkan sel darah sampai sekitar 2 minggu setelah lahir. Setelah lahir, sumsum tulang merupakan satu-satunya tempat hemopoiesis. 

Dalam 4 tahun pertama kehidupan, hampir semua rongga-rongga sumsum tulang berisi sel-sel hemopoiesis darah merah dengan sedikit sel-sel lemak. Pada umur 25 tahun, hemopoiesis secara aktif terjadi di dalam tulang tengkorak, tulang iga, tulang dada, skapula, klavikula, tulang belakang, tulang panggul, setengah bagian atas dari sakrum, dan ujung proksimal femur dan humerus. Selama masa intrauterine, hemopoiesis terdapat pada tulang (skletal) dan ekstraskletal dan waktu lahir hemopoiesis terutama pada skletal. 

  Secara umum hemopoiesis ekstramedullar terutama pada organ perut, terjadi akibat penyakit yang menyebabkan produksi satu atau lebih tipe sel darah, seperti eritroblastosis fetalis, anemia perniciosa, talasemia, sickle sel anemia, sferositosis herediter dan leukemia. 

  Sel-sel induk mempunyai kemampuan untuk mempertahankan jumlahnya dengan cara proliferasi dan mampu untuk tumbuh matang menjadi sel-sel jenis lain. Sel induk limfoid menghasilkan sel-sel progenitor limfosit jenis T, B dan non T, non B. Sel induk multipoten mieloid berdiferensiasi menjadi berbagai sel progenitor menjadi eritrosit, neutrofil dan monosit, eosinofil, basofil dan trombosit. Sel stem memiliki kemampuan untuk memperbaharui diri kembali sehingga walaupun sumsum tulang adalah tempat utama produksi sel baru, jumlah sel keseluruhan tetap konstan pada keadaan seimbang dan normal. 

  SEL PROGENITOR Tidak seperti sel-sel induk, sel-sel progenitor mieloid dan limfoid mempunyai kemampuan terbatas dalam berproliferasi. Semakin kurang matang suatu jenis sel progenitor maka sel ini mampu untuk berdiferensiasi menjadi 2 atau 3 jalur diferensiasi yang berbeda. Semakin matang sel progenitor, maka kemampuan berdiferensiasinya menjadi semakin terbatas sampai akhirnya hanya mampu berdiferensiasi dalam satu jalur. Progenitor mieloid yang paling dini, mampu membentuk granulosit, eritroblas, monosit dan megakariosit diberi nama CFUGEMM (CFU-Colony Forming Unit). 

  Progenitor yang lebih matang dan khusus dinamakan CFUGM (granulosit dan monosit), CFUEO(eosinofil), CFUe(eritroid) dan CFUmeg(megakariosit), BFUe (burst forming unit, eritroid) merupakan progenitor eritroid yang lebih dini daripada CFUe. PREKURSOR Merupakan turunan dari progenitor. Precursor awal berproliferasi namun terbatas, precursor akhir hanya berdiferensiasi menuju sel matur. Sel prekursor sanggup memberi respon terhadap berbagai rangsang dan pesan hormonal dengan meningkatnya produksi satu atau lain garis sel bila kebutuhan meningkat. FAKTOR REGULATOR Regulasi hemopoiesis sangat kompleks dan banyak faktor pertumbuhan yang berfungsi tumpang tindih serta banyak tempat untuk memproduksi faktor-faktor tersebut, termasuk organ hemopoiesis.

 Proliferasi dan maturasi dari sel sel progenitor dipengaruhi oleh berbagai faktor pertumbuhan hemopoietik yang disekresi oleh sel stroma (makrofag, sel-sel endotel dan fibroblas). Hal ini meliputi Interleukin 3 (IL-3), faktor pemacu pertumbuhan koloni granulosit makrofag (GM-CSF), faktor pemacu pertumbuhan granulosit (G-CSF) dan faktor pemacu pertumbuhan koloni makrofag (M-CSF) ERITROPOIESIS Sel eritroid yang paling awal dapat dikenal dalam sumsum tulang adalah proeritroblas, yang selanjutnya akan berdiferensiasi menjadi eritroblas basofil, eritroblas polikromatofil, eritroblas asidofil, retikulosit sumsum, yang diikuti oleh retikulosit darah. Retikulosit sumsum memasuki aliran darah dan beredar selama 1-2 hari sebelum eritrosit menjadi matang. Satu sel pronormoblas akan menghasilkan 16 sel darah merah matur. Karena sangat besar jumlah sel darah merah baru yang diproduksi setiap hari, sumsum memerlukan banyak prekursor untuk mensintesis sel baru dan sejumlah besar hemoglobin.

 Komponen dasar eritropoiesis tersebut adalah : 1. Mineral : terutama besi. Juga mangan dan kobalt 2. Vitamin : terutama vitamin B12 dan asam folat. Juga vitamin C, vitamin E, vitamin B6, tiamin, riboflavin, dan asam pantotenat. 3. Asam amino 4. Hormon eritropoietin, androgen, tiroksin Aktivitas eritropoietik diatur oleh hormon eritropoietin yang dihasilkan oleh gabungan faktor ginjal dengan protein plasma. Rangsang untuk produksi eritropoietin adalah tekanan O2 dalam jaringan ginjal. Bila terjadi anemia atau hemoglobin karena suatu sebab tidak mampu memberi O2 secara normal, produksi eritropoietin meningkat dan merangsang eritropoiesis dengan : 1. Meningkatkan jumlah sel stem yang diperlukan untuk eritropoiesis. Proporsi sel eritroid dalam sumsum meningkat dan pada keadaan kronis, terdapat perluasan jaringan eritroid sepanjang tulang panjang dan kadang-kadang ke dalam tempat-tempat di luar medula.

0 komentar:

Post a Comment